Kota Surabaya Kota Pahlawan |
---|
— Jawa Jawa Timur — |
Dari atas, kiri ke kanan: Monumen Sura dan Baya, Citra Surabaya Pusat, Tol Surabaya-Gresik, Tunjungan Plaza 5, Jembatan Suramadu, Tugu Pahlawan |
![Lambang Kota Surabaya](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=100px-Logo_surabaya.gif) Lambang |
|
Slogan: Sparkling Surabaya |
Lokasi Kota Surabaya di Pulau Jawa |
Lokasi Kota Surabaya di Pulau Jawa |
Negara | Indonesia |
---|
Hari berlaku | 31 Mei 1293 |
---|
Suku bangsa | Jawa (83,68%), Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dll |
---|
Agama | Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu |
---|
Bahasa | Jawa, Indonesia, Madura |
---|
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
---|
Kode telepon | +62 31 |
---|
Bandar udara | Bandar Udara Internasional Juanda |
---|
Situs web | Situs Resmi Kota Surabaya |
---|
Kota Surabaya yaitu ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya menjadikan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, sedangkan wilayah Gerbangkertosusila (Wilayah Metropolitan Surabaya) menjadikan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Kota Surabaya juga menjadikan pusat usaha dagang/jasa, perdagangan, industri, dan bagian pendidikan di kawasan Indonesia anggota timur.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan sebab sejarahnya yang sangat dianggarkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya berasal dari tuturan mitos pertempuran selang sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan berakhiran menjadi kota Surabaya
» Kota Surabaya
| » Jumlah Kecamatan/Distrik : 31 » Jumlah Desa + Kelurahan : 160 » Lebar Wilayah : 350,54 km² (BPS 2013) » Jumlah Penduduk : 2.719.859 (DKCS 2013) » Range Alokasi Kode POS : 601 xx - 602 xx » Range Realita Kode POS : 60111 - 60293 |
Sejarah
Ketika belum kemunculan Belanda
Surabaya dahulunya menjadikan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari berlaku Kota Surabaya ditentukan menjadi tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya menjadikan hari kemenangan pasukan Majapahit yang diberi petuah Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan menjadi ikan SURO (ikan hiu/berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan menjadi BOYO (buaya/bahaya), berlaku secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati menjadi hari berlaku Surabaya.
Pada ratus tahun ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di kawasan Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di kawasan Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi anggota dari Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Luhur tahun 1614. Pemblokan saluran sungai Brantas oleh Sultan Luhur berakhiran memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya menjadi negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dibeliti kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, bagi melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit[1].
Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, tetapi berakhiran didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam kontrak selang Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya bagi VOC.
Zaman Hindia-Belanda
![](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=170px-Peta_soerabaja_1897.jpg)
Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897.
Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus menjadi ibu kota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga meliputi kawasan yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status Kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditentukan menjadi ibu kota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.
Ketika belum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti kawasan Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada tahun 1917 didirikan fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.
Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya selanjutnya menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.
Pertempuran mempertahankan Surabaya
Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang diberi petuah Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus kesan tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia mengusir.
![](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=Surabaya_nov_1945.jpg)
Tentara Britania menembaki '
sniper' dalam pertempuran di Surabaya
26 Oktober 1945, tercapai persetujuan selang Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak wajib menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian selang pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang diberi petuah Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi bagi menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menetapi kontrak tanggal 26 Oktober 1945.
28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Bagi menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby menginginkan supaya Presiden RI Sukarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn bagi pergi ke Surabaya dan menyiapkan perdamaian.
29 Oktober 1945, Presiden Sukarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya bagi berunding.
Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Sukarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi kontrak tersebut yaitu diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke beragam pos pasukan Inggris di Surabaya bagi memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang ketika belumnya telah mengepung gedung Internatio.
Sebab mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang diberi petuah Mayor Venu K. Gopal membebaskan tembakan ke atas bagi menghapuskan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Dampaknya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas agung pasukan Inggris di Jakarta memberitahukan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah agung mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengumpulkan 24000 pasukan tambahan bagi menguasai Surabaya.
9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum supaya semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlanjut terus menerus sementara 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini menjadikan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menampakkan kesungguhan Bangsa Indonesia bagi mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Sebab sengitnya pertempuran dan agungnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati menjadi Hari Pahlawan.
Geografi
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya tidak kekurangan pada dataran rendah,ketinggian selang 3 - 6 m di atas permukaan laut selain di anggota Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di kawasan Lidah dan Gayungan ketinggiannya selang 25 - 50 m di atas permukaan laut dan di anggota barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.
Penduduk
![](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=200px-Ludrukiramabudaya.jpg)
Ludruk Irama Budaya, salah satu grup kesenian
ludruk di Surabaya
Suku bangsa
Suku Jawa yaitu suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa biasanya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya yaitu jauhnya Surabaya dari kraton yang dipandang menjadi pusat budaya Jawa.
Meskipun Jawa yaitu suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi hunian beragam suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya menjadikan suku bangsa lain seperti Bali, Batak, Bugis, Manado, Minangkabau[4], Dayak, Toraja, Ambon, dan Aceh atau warga asing.
Menjadi pusat bagian pendidikan, Surabaya juga menjadi hunian mahasiswa dari beragam kawasan dari seluruh Indonesia, bahkan di selang mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Menjadi pusat komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di kawasan Surabaya, terpenting di kawasan Surabaya Barat.
Agama
Agama Islam yaitu agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya menjadikan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa dan menjadikan basis warga Nahdatul Ulama yang beraliran moderat. Masjid Ampel didirikan pada ratus tahun ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu pioner Walisongo.
Agama lain yang dianut beberapa warga yaitu Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Walaupun Islam menjadikan mayoritas di Surabaya kerukunan umat beribadat saling menghormati, menghargai dan saling menolong bagi sesamanya cukuplah agung, niat masyarakat Surabaya dalam mengerjakan ibadahnya, perihal ini bisa diamati kontruksi Masjid Luhur Surabaya bersebelahan dengan salah satu gereja agung di kota ini.
Di kota ini juga berdiri Gereja Bethany yang menjadikan salah satu gereja terbesar di Indonesia. Tidak hanya itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan agama juga banyak, mereka mengerjakan pekerjaan sesuai dalam cara bakti sosial. Bahkan tidak kekurangan satu wadah Kerukunan Umat Beribadat di Surabaya yang acap Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia supaya tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia biasanya serta masyarakat Jawa Timur khususnya.
Agama lainnya yaitu Yahudi & bahkan terdapat sebuah synagoga (tempat ibadah Yahudi) di jalan kaayon, dekat stasiun gubeng. Umumnya mereka yaitu imigran Yahudi dari Baghdad & Yahudi asal Belanda. Ini semakin di perjelas dengan tidak kekurangannya makam khusus orang Yahudi di kawasan kembang kuning, surabaya
Bahasa
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan di kawasan Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di anggota timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar biasanya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo, Jawa Ngoko dan Madura, bahasa asli Suroboyo sudah punah. Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.
Perekonomian
![](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=200px-Jalanbasukirahmat.jpg)
Kawasan pusat usaha dagang/jasa di Jalan Basuki Rahmat (Tunjungan).
Menjadi kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat cara perekonomian di kawasan Jawa Timur dan sekitarnya. Beberapa agung penduduknya melakukan usaha dalam segi kelakuan baik, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan agung yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, Pakuwon Group, Jawa Pos Group dan PT PAL. Pusat perkantoran dan highrise building (CBD) tidak kekurangan di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rahmad, Darmo, Mayjen Sungkono, HR. Muhammad dan Ahmad Yani. Kawasan industri di Surabaya di selangnya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang dan Margomulyo.
Dewasa ini terdapat belasan mal-mal agung dan puluhan supermarket agung. Pusat perbelanjaan modern ternama di antaranya: Ciputra World, Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung),Len Marc,Pakuwon City (Laguna), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza, serta Empire Palace, yang menjadikan wedding mall pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama di selangnya Pasar Turi, Pasar Atom,Kapas Krampung Plaza dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya yaitu Pasar Wonokromo.
Budaya
![](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=200px-Kartolo-cs.jpg)
Kartolo CS menjadikan grup kesenian
ludruk ternama asal Surabaya.
Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:
- Ludruk, yaitu seni perhelatan drama yang memberitahukan kehidupan rakyat sehari-hari.
- Tari Remo, yaitu tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan bagi tamu istimewa
- Kidungan, yaitu pantun yang dilagukan, dan berisi unsur humor
Selain kesenian khas di atas, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diartikan menjadi Cak bagi laki-laki dan Ning bagi wanita. Menjadi upaya bagi melestarikan budaya, tiap satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis dipilih menjadikan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.
Tiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni bagi melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur biasanya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu tidak kekurangan juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian contohnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. Pengisi perkara biasanya selain dari gugusan seni di Surabaya juga berasal dari luar Surabaya. Diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain menjadinya. diadakan tiap satu tahun sekali di bulan Juni bertempat di Balai Pemuda.
Sekitar yang terkait
Taman
Surabaya menjadikan salah satu kota terbersih di Indonesia. Perihal ini bisa diamati dengan tidak kekurangannya taman-taman kota yang rindang di hampir tiap sudut kota yang dilengkapi dengan cairan mancur yang indah. Taman kota di Surabaya di selangnya Taman Mundu, Taman Bungkul, Taman Undaan, Taman Surya, Taman Pelangi, Taman Jayengrono dan menjadinya.
Penghargaan
Surabaya sangat berprestasi dalam segi sekitar yang terkait. Kota ini meraih tiga kali piala adipura yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 kategori kota metropolitan. Surabaya juga pernah meraih penghargaan "kota terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik" oleh Citynet atas kesuksesan dan partisipasi warganya dalam mengelola sekitar yang terkait. Namun, lolos dari itu, tidak sedikit kawasan di Surabaya yang sedang kelihatan kumuh, terpenting di kawasan Surabaya Selatan dan Surabaya Utara. Perihal ini menjadi perhatian pemerintah kota bagi menyusun kembali sekitar yang terkait kawasan tersebut.
Bagian pendidikan
Sekolah menengah kejuruan
- SMK Negeri 1 Surabaya
- SMK Negeri 2 Surabaya
- SMK Negeri 3 Surabaya
- SMK Negeri 4 Surabaya
- SMK Negeri 5 Surabaya
- SMK Negeri 6 Surabaya
- SMK Negeri 7 Surabaya
- SMK Negeri 8 Surabaya
- SMK Negeri 9 Surabaya
- SMK Negeri 10 Surabaya
- SMK Negeri 11 Surabaya
Perguruan tinggi negeri
Perguruan Tinggi Swasta
Transportasi
Jalan Raya
Surabaya menjadikan pusat transportasi transportasi darat di anggota timur Pulau Jawa, yakni perjumpaan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur bagi menjadikan berkurang kemacetan. Jalan tol yang akan segera didirikan yaitu Surabaya-Mojokerto-Kertosono.
Bagi menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang menjadikan jembatan terpanjang di Indonesia.
Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus agung, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).
Terminal Purabaya
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, menjadikan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini tidak kekurangan di luar batas Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Tambak
Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.
Kereta Api
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melintas jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Stasiun Pasar Turi. Stasiun Pasar Turi melayani jalur kereta api anggota utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani, Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sri Tanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong (Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (Gaya Baru Malam Selatan), Surabaya-Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel SAKK-Porong (Kereta api Delta Ekspres). Nama-nama kereta tersebut menjadikan kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit ). Selain itu, juga terdapat Kereta api Arjuno express dengan rute Surabaya-Madiun yang menjadikan kereta usaha dagang/jasa yang menghubungkan kedua kota ini. Tetapi secara harga tergolong sedang terjangkau.
Pesawat
Bandara Internasional Juanda, yaitu bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Internasional Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 1.
Bandara ini memiliki panjang dasar 3000 meter. Bandara Juanda yang baru memiliki lebar sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.
Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga lantai.
Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A menjadi terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B menjadi terminal kemunculan domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari Terminal A.
Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap tidak kekurangan yang sedang menggunakan tangga, terpenting bagi pesawat-pesawat domestik.
Bus DAMRI dipersiapkan oleh pemerintah setempat yang bisa mengantarkan penumpang ke /Bungurasih dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan pembukaan bandara baru, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.
Angkutan dalam kota dan regional
Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti taksi tetapi tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, diantaranya Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah, serta beberapa kelakuan baik sewa mobil yang banyak tersedia di kota ini menjadi pilihan lain dalam berkeliling ke seluruh penjuru kota.
Bagi angkutan skala regional, terdapat kereta komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto dan tengah dipersiapkan jalur lintas dalam kota Benowo - Kalimas (Perak) - Waru
Di Surabaya juga akan direncanakan pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) seperti yang dikembangkan di Jakarta yang terdiri dari Monorel dan Trem. Pembangunan MRT Surabaya akan mengiringi jalur Ujung (Perak) - Terminal Joyoboyo.
Pemerintahan
Kota Surabaya diberi petuah oleh seorang wali kota dan wakil wali kota. Sejak 2005, wali kota dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota ini dalam pilkada, setelah ketika belumnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali kota Surabaya yang pertama pada masa Indonesia merdeka yaitu Doel Arnowo (1950-1952), dikenal dengan panggilan Cak Doel. Ketika belum menjabat wali kota, Cak Doel menjabat menjadi wakil gubernur Jawa Timur.[19].
Pariwisata
![](https://surabaya.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=250px-Surabaya_skyline_night.jpg)
Pemandangan sentra usaha dagang/jasa Surabaya malam hari
Beberapa kawasan menarik di Surabaya selang lain:
- Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Taman Budaya Cak Durasim, Kya Kya Surabaya di kawasan Kembang Jepun, G-Walk, dan Pantai Kenjeran.
- Taman Bungkul, Bratang dan Kebun Bibit.
- Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Museum Negeri Mpu Tantular, Museum House of Sampoerna, Museum Loka Jala Crana, Museum Kesehatan Surabaya, Monumen Mayangkara, Monumen Bambu Runcing, Monumen Jales Veva Jaya Mahe, Museum Nahdlatul Ulama, Monumen Jendral Soedirman. Museum 45, Patung Karapan Sapi, Monumen Bhayangkara.[15]
- Kontruksi bersejarah dan cagar budaya: Grahadi, Balai Kota Surabaya, Balai Pemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Pos Besar, Kantor Gubernur Jawa Timur, Monumen Kapal Selam, Hotel Majapahit Mandarin Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPN XXII, Gedung Bank Niaga, Gedung PT Artho Ageng Energi, Hotel Ibis Surabaya.
- Atraksi: Kebun Hewan Surabaya
- Tempat permandian : Darmo Grand, kolam renang manyar, Kolam renang Marina, Ciputra Water Park.
- Convention hall: Balai Sahabat, Balai Pemuda, Plaza Tunjungan, Garnizun, Gedung Nasional, Gita Tamtama, Gramedia Expo, Indosat, Maranatha, Maspion Convention Center, PDAM, Ruang Serbaguna Bank, Surabaya Mall, World Trading Center, Balai KB, Gedung Unair, Gedung Wanita, Gedung IDI, Gedung Serbaguna STE, Graha ITS, Kristus Raja, Tri Buana Tungga, DPD Golkar Jatim, Gedung Depag, Wisma Sier, Convention Hall Kepu, Gedung DHD 45, Grand City.
- Pusat perbelanjaan:
- Mall: Tunjungan Plaza, Atom Mall, Surabaya Town Square, Grand City Mall, Mal Galaxy, Surabaya Plaza (Delta Plaza), Pakuwon Trade Center, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza, Golden City Mall, Plaza Marina, Jembatan Merah Plaza, City of Tomorrow, Empire Palace, WTC, Darmo Trade Center, Pusat Grosir Surabaya, Lenmarc Mall, Central Point, East Coast Center, Kapas Krampung Plaza, JS Plaza, BG Junction, Hi Tech Mall, Tunjungan Electronic Center, Maspion Square, ITC Surabaya, Dupak Grosir, Mangga Dua Center, Ciputra World.
- Modern: Carrefour Golden City, Carrefour BG Junction, Carrefour Center Point, Carrefour Rungkut, Carrefour Ahmad Yani, Makro Tandes, Lottemart Waru, Giant Maspion Square, Giant Mayjend Sungkono, Giant Mulyosari, Giant Wiyung, Hi-Tech Mall (pusat komputer), Tunjungan Electronic Center, World Trade Center (pusat ponsel), Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).
- Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo Baru, Pasar Genteng, Pasar Kapasan, Pasar Pucang, Pasar Blauran.
- Landmark: Patung Suro dan Boyo, Tugu Bambung Runcing, Tugu Pahlawan, Jembatan Suramadu
- Hotel berbintang : JW Marriott, Shangrila, Sheraton, Novotel, Ibis, Mercure, Somerset, Santika, Singgasana Surabaya.
- Wisata misteri : Rumah Kosong Darmo, Jalan kembar ITS, Plasa Surabaya
Media
Televisi
Terrestrial televisi
Kota Surabaya juga memiliki beberapa terdiri dari 26-stasiun televisi (12-siaran nasional & 14-siaran lokal) seperti:
Televisi berlangganan
Kota Surabaya juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:
Radio
Kota Surabaya juga memiliki beberapa terdiri dari 63-stasiun radio bersiaran lokal seperti:
Media cetak
Surat kabar
Kota Surabaya juga memiliki beberapa tediri dari 17-surat kabar yang terbit di kota ini selang lain:
Majalah
Kota Surabaya juga memiliki beberapa tediri dari 18-majalah yang terbit di kota ini selang lain:
Tabloid
Kota Surabaya juga memiliki beberapa tediri dari 19-tabloid yang terbit di kota ini selang lain:
Kuliner Khas Surabaya
Masakan
Surabaya memiliki sejumlah masakan khas, di antaranya:
Salad
Surabaya memiliki sejumlah salad tradisional khas, di antaranya:
Minuman
Surabaya memiliki sejumlah minuman khas, di antaranya:
- Wedang Angsle
- STMJ (Susu Telur Madu Jahe)
Jajanan Pasar
Surabaya memiliki sejumlah jajanan pasar khas, di antaranya:
- Roti Perut Ayam
- Ketas (ketan hitam yang dicampur gula)
Rupa-rupa
Musik dan hiburan
Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik agung di tanah cairan. Sejumlah grup musik agung yang diwujudkan di Surabaya diantaranya Dewa 19, Padi, Tic Band dan Boomerang. Penyanyi kelahiran Surabaya selang lain: Gisella Anastasia, Maia Estianty, Astrid Sartiasari, Ita Purnamasari dan Joshua Suherman. Grup lawak Srimulat juga didirikan di Surabaya yang para pelawaknya telah populer di Jawa Timur sementara puluhan tahun ketika belum berakhiran pindah ke Jakarta. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara(dalam arti lebar wilayah dan jumlah pekerja seks komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya di kawasan yang dikenal dengan nama Gang Dolly.
Tokoh Surabaya
Tokoh-tokoh nasional yang dilahirkan di Surabaya adalah:
- HOS Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional dan pemimpin organisasi Sarekat Islam
- KH Mas Mansur, mantan pemimpin Muhammadiyah
- Roeslan Abdulgani, sejarawan nasional, mantan wartawan, dan mantan Menteri Luar Negeri RI
- Bung Tomo, dengan nama asli Soetomo yaitu orator yang menggerakkan semangat perjuangan Arek Suroboyo melawan tentara pendudukan Sekutu
- Rudy Hartono, mantan pebulutangkis nasional, juara 8 kali All England, 7 kali di selangnya terus-menerus
- Alan Budikusuma, mantan pebulutangkis nasional peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992
- Cak Kartolo Cs, Legenda hidup Seniman Ludruk Surabaya.
- Ir. Sukarno, proklamator kemerdekaan, dan presiden pertama Indonesia.
Klub olahraga
Kota kembar
Kota-kota lain yang menjadi mitra kerjasama (kota kembar) dari kota Surabaya adalah:
- Seattle, Amerika Serikat
- Busan, Korea Selatan
- Kochi, Jepang
- Kitakyushu, Jepang
- Guangzhou, Cina
- Xiamen, Cina
- Bandung, Indonesia
- Banjarmasin, Indonesia
- Batam, Indonesia
- Denpasar, Indonesia
| | |
Lihat pula
Sumber acuan
- JGA Parrot; "Who Killed Brigadier Mallaby"; 1976; Indonesia Magazine, July 1976 perihal. 91; Cornell University.
Asal :
surabaya.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, discussion.web.id, dan sebagainya.